Kali ini saya akan membahas betapa besar pengaruh perubahan kemasan pada perilaku/pandangan konsumen.
Pada saat pertama kali saya memutuskan berjualan puding, saya memakai kemasan puding plastik dengan ketebalan "lumayan". Alasannya saat itu saya ingin tutup puding dapat melekat dengan baik ke cupnya (pengalaman sebelumnya saya mendapatkan kemasan cup yang tutupnya susah banget di pasang). Berdasarkan pengalaman itu, saya belilah kemasan cup dengan penampakan sbb:
Cup yang pertama ku beli, harga Rp. 12.000 Isi 20 pcs |
Ketika ada orderan lagi, saya tidak mendapatkan cup yang sama karena stok sedang habis. Mau cari ke toko lain, saya dikejar-kejar waktu dan kendala lain, ya akhirnya saya putuskan mengganti kemasan dengan cup yang lain dengan harga yang lebih murah, seperti ini penampakannya:
Kemasan cup lebih kecil dengan harga lebih murah. |
Tapi tutupnya emang lebih tipis dari cup sebelumnya dan saya sempat deg-deg an sewaktu memasang tutup ini ke cupnya, takut "mleyot" nggak fix gitu.
Dan akhirnya memang seperti itulah kenyataannya, tutup pertama yang saya coba pasang tidak bisa terpasang sama sekali. Tutup kedua malah sobek (saking tipisnya :)). Huftttt, saya makin "spaneng" deh.
Untung setelah saya buka dan pilih ada juga tutup yang dapat terpasang, setidaknya bisa menutup cup.
Ah, leganyaaaaa.
Tapi masalah lain muncul, karena cup ini terlihat lebih "mungil" dari cup sebelumnya, saya sempat ragu takut mengecewakan konsumen.
Begini nih penampakannya jika dibandingkan dengan kemasan sebelumnya: